Ratusan mahasiswa, gabungan KAMMI Sumsel,LMND, IMM, PMII Komisariat IAIN Raden Fatah (RF), HMI Korkom IAIN RF, BEM Binhus, BEM Unsri, kemarin men-sweeping Fakultas Syariah IAIN RF karena sebagian mahasiswanya berada di ruang kuliah dan menolak diajak berdemo.
Akibatnya, suasana kampus sempat gaduh. Selanjutnya, mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera) bergerak ke luar kampus dan membuat lingkaran barikade manusia di tengah jalan sambil meneriakkan yelyel penolakan kenaikan BBM subsidi. Aksi blokade jalan membuat arus kendaraan dari arah Polda Sumsel menuju RS Muhammad Hoesin macet parah. Saat beraksi, mahasiswa juga membakar keranda dan gambar Presiden Susilo BambangYudhoyono (SBY).
Karena massa berusaha menutup seluruh badan jalan,aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat di lokasi demo memuncak sehingga menimbulkan kericuhan.Dalam aksinya, mahasiswa menghentikan setiap kendaraan pelat merah di tengah jalan. Massayangtersulutberusaha menghancurkan mobil dinas yang lebih dulu di-sweeping mahasiswa lain. Beruntung kericuhan tidak berlanjut karena massa dapat ditenangkan. “Kalau ada mahasiswa yang mau jalan-jalan ke China silakan.
Kami pastikan atas nama Ampera tetap netral dan menolak kenaikan BBM. Kalau ini tidak diindahkan, kami akan gelar aksi dengan massa yang lebih besar,” ujar koordinator aksi Alim Muslimin dalam orasinya kemarin. Pemerintah juga didesak menyelesaikan kasus korupsi secara serius. Pemerintah pun harus melakukan efisiensi anggaran negara yang banyak dihabiskan untuk belanja kepegawaian dan fasilitas pejabat negara.
“Jika SBY tidak mendengarkan masyarakat lagi,kami mengancam melakukan reformasi jilid dua,”katanya. Sementara itu,di Bundaran Air Mancur (BAM) Palembang, ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan HMI cabang Palembang juga melakukan penolakan kenaikan harga BBM. “Kami dari HMI mendesak pemerintah menegakkan supremasi hukum, menghentikan utang luar negeri, serta menghentikan pembodohan dan pemiskinan terhadap rakyat,” ungkap koordinator aksi Merian Padrianto.
Polda Siagakan Empat Kompi
Polda Sumsel menyiagakan empat kompi pasukan dari Satuan Brimob, Intel, dan Reskrim. ”Polda Sumsel telah menyiagakan aparat kepolisian di lokasi yang dianggap vital, seperti SPBU, Pertamina, dan fasilitas umum, untuk mengantisipasi gerakan massa menjelang kenaikan BBM agar tidak anarkistis,” tutur Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol RD Djarot di Polda Sumsel kemarin. Djarot mengungkapkan, antisipasi difokuskan di Kota Palembang yang kemungkinan hari ini akan terjadi gerakan massa besar-besaran menentang kenaikan BBM.
“Kami tidak melarang masyarakat melakukan demo, asalkan tidak anarkistis sehingga merugikan masyarakat lain. Pengamanan bukan hanya di Palembang, melainkan di seluruh polres wilayah Sumsel dengan sistem flotingbuka tutup,”ungkap dia. Sementara itu, Kapendam Kodam II/Sriwijaya Kolonel Jauhari Agus Suraji mengungkapkan, prinsipnya semua kesatuan Kodam II/Sriwijaya siap membantu Polda Sumsel untuk mengamankan situasi wilayah Sumsel.
“Kami sudah mendapatkan instruksi pimpinan untuk membantu Polri mengantisipasi berbagai aksi demonstrasi terkait kenaikan BBM. Kami sudah siagakan pasukan pengamanan aksi maupun pengamanan objek vital,”ucap dia. Sebelumnya Assistant Manager External Relation UPMS II PT Pertamina Robert MPV menegaskan, Pertamina tetap komitmen mendistribusikan BBM sesuai kuota masingmasing SPBU dan bukan mendistribusikan BBM hanya melihat kebutuhan dilapangan. “Pada intinya BBM di Sumatera bagian selatan dalam kondisi aman dan masyarakat tidak perlu panik,”ujarnya.
0 Response to "Ratusan mahasiswa Demo"
Posting Komentar