Dialog Peradaban

Dialog Peradaban pada suatu ketika pemikiran dua tokoh besar yang berasal dari dua dunia yang berbeda, Indonesia dan Jepang, sekaligus dua agama besar di dunia, Islam dan Buddha, itu bertemu, lahirlah sebuah dialog panjang mengenai berbagai persoalan dunia, mulai dari persahabatan kedua negara, toleransi antarumat beragama, hingga tantangan-tantangan dunia masa depan.

Dialog PeradabanItulah representasi pemikiran dua tokoh besar, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Daisaku Ikeda, yang dituangkan dalam buku Dialog Peradaban untuk Toleransi dan Perdamaian. "Buku ini diterbitkan di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang belakangan ini menjurus kepada kekerasan," kata Ketua Umum Soka Gakkai Indonesia, Peter Nurhan, dalam peluncuran buku setebal 310 halaman itu di Pusat Kebudayaan Soka Gakkai, Bandar Kemayoran, Jakarta, Senin (6/12/2010). Buku dialog spiritual antara Islam dan Buddha ini ditulis dalam gaya bahasa enteng. "Buku ini berat isinya karena membahas banyak hal. Gus Dur dan Ikeda menuliskannya dalam gaya bahasa yang enteng," ujar Peter.

Buku ini cukup menarik karena sebuah persembahan terakhir Presiden RI keempat itu sebelum wafat pada 30 Desember 2009 lalu. Lebih menariknya lagi, kata Peter, adalah adanya pandangan Islam dan Buddhisme yang dipertemukan dalam zaman modern. "Penting bagi anak-anak muda supaya bisa belajar dari kedua tokoh besar ini," tuturnya.

Lewat buku ini, diharapkan semua kalangan umat Islam bisa belajar tentang pandangan Buddhisme. Buku ini sendiri sudah dibuat dalam artikel berseri beroplah 200.000 eksemplar yang ditujukan kepada masyarakat Jepang. "Harapannya, bangsa Jepang diperkenalkan dengan Islam yang moderat dan toleran," katanya. "Buku ini sebuah referensi baik agar membawa bangsa Indonesia penuh damai, toleran, dan antikekerasan," pungkas Peter.

Buku berjudul Dialog Peradaban untuk Toleransi dan Perdamaian ini diterbitkan oleh Soka Gakkai Indonesia, The Wahid Institute, dan Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Inilah buah karya dua tokoh besar dua negara, yaitu Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari Indonesia dan Daisaku Ikeda dari Jepang. Demikian catatan online Rita Herlina tentang Dialog Peradaban.

0 Response to "Dialog Peradaban"

Posting Komentar